Kamis, 23 April 2009

" Ajarkan Bahasa Pemrograman Sejak Kecil "

" Refleksi masa kecil "

Amin dan Irfan merupakan dua sahabat yang sering meluangkan waktu bersama selepas sekolah ataupun di hari libur. Dua-duanya merupakan anak yang aktif dan riang, suka bermain bola, kejar-kejaran dan lain-lain yang cukup mengeluarkan keringat. Biasanya sepulang sekolah Amin diharuskan tidur dulu kemudian sore hari baru diperbolehkan untuk bermain, kalau Irfan ibunya lebih memberi kebebasan untuk bermain meskipun pada dasarnya setiap orang tua juga menginginkan anaknya untuk istirahat di siang hari.
Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, Amin dalam segi penampilan lebih trendy dari Irfan dan Irfan lebih terampil dalam melakukan suatu aktifitas outbond dibandingkan Amin, semuanya itu karena secara tidak sengaja orang tua mereka mengajarkan hal tersebut dengan cara memberikan atau melarang aktifitas yang akan mereka lakukan. Termasuk dalam hal memutuskan dan memberikan respon pada suatu masalah. Orang tua yang terbiasa merespon suatu masalah dengan tergesa-gesa atau dengan berburuk sangka maka mereka telah membuat flow chart yang simple dan cenderung hasilnya tidak bagus, sebagai contoh ; ada soal cerita matematika, seorang ibu membeli buah jeruk 10 buah dan jeruk itu di bagi rata pada semua anggota keluarga ayah, ibu dan tiga anak, berapa buah yang masing-masing mereka dapatkan ?

jawaban pertama : -. Langsung dijawab sepuluh di bagi 5 maka masing-masing anggota
keluarga mendapat 2 buah jeruk.

jawaban kedua : -. Mengetahui informasi apa saja yang ada di dalam soal tersebut
dengan jelas, seperti berapa banyak buah yang ada kemudian
mengetahui jumlah anggota keluarga dari mulai kedua orang tua
sampai anak dan yang penting juga adalah yang di tanyakan dari soal tersebut.

Dari kedua jawaban di atas mungkin hasilnya akan sama (kalau soalnya mudah seperti diatas), tapi yang di maksud di sini adalah bagaimana orang tua sebagai pendidik memberikan contoh cara menguraikan suatu masalah (soal ) untuk mendapatkan hasil yang benar-benar tepat dan tidak hanya menebak atau ber Praduga.
Kalau dimisalkan membuat alur (flow) berfikir, jawaban yang pertama cenderung untuk lebih cepat menafsirkan (berkesimpulan) tanpa melihat data-data yang ada. Sedangkan yang kedua adalah sebelum mengambil keputusan terlebih dahulu mencari data-data sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan dan itu sangat bermanfaat sekali apabila menghadapi suatu masalah atau persoalan yang lebih rumit.
Kembali kepada cara pemecahan soal matematika diatas, apapun yang telah kita ajarkan kepada anak-anak didik kita akan menjadi program yang permanen yang ter-install dalam memori anak-anak kita. Pada saat kita sekolah, ada beberapa mata pelajaran yang harus kita pelajari, mulai dari Matematika, IPA, IPS dll, masing-masing mata pelajaran yang kita berikan merupakan program-program yang kita install-kan (tanamkan) pada anak-anak kita sehingga pada dasarnya kita telah mengajarkan atau telah membuatkan program-program untuk anak-anak kita sesuai apa yang telah kita ajarkan kepada mereka. Dan program-program tersebut akan menjadi bekal bagi anak-anak kita sampai mereka dewasa dan mempunyai anak cucu.
Sebenarnya memori yang ada di dalam otak kita bukanlah Programable Memory (PROM) tetapi merupakan Erasable Programable Memory (EPROM) yaitu memori yang bisa diprogram kembali, Meskipun begitu untuk memprogram kembali membutuhkan usaha yang cukup lumayan karena sudah menjadi kebiasaan atau yang biasa di sebut karakter. Sebagai contoh karakter kita yang selama ini telah menempel pada diri kita bisa kita ubah ( terutama karakter yang buruk ) tentunya dengan motivasi yang kuat dan itu sangat memungkinkan untuk dilakukan, seperti yang mulai ada di negara kita adalah sekolah kepribadian. Di sekolah itu bertujuan untuk merubah karakter-karakter bawaan kita terutama karakter yang kurang bagus untuk diarahkan menjadi karakter yang lebih baik atau sesuai yang diinginkan.
Tidak ada kata terlambat untuk memprogram ulang pada diri kita atau anak-anak kita, sehingga bisa menjadi orang yang berani mengambil keputusan dan juga berani bertindak untuk melakukan sesuatu yang lebih baik.

1 komentar:

  1. Bagus bro postingannya,terus menulis we suka,datang keblog w ya bro..lam kenal.: >

    BalasHapus